WELCOM TO MY BLOG

Jika ingin dipercaya...Maka mulailah dari mempercayai orang lain,
Jika ingin dimengerti....Maka mulailah dari mengerti orang lain,
Jika ingin dicintai...maka mulailah dari mencintai orang lain...
Biar kita tahu bagaimana rasanya yang dirasain oleh orang lain juga...
Sebab, pengalaman yang kita alami adalah guru terbesar dlm hidup kita....
So....Jangan Berhenti Berharap & tetap berjuang ya.....^_^

Rabu, 22 Desember 2010

Berenang Bikin IQ Anak Tinggi

Ingin IQ anak anda tinggi? Ajaklah si kecil berenang. Sekalipun masih bayi, tak masalah. Bahkan bayi baru lahir pun tak akan tenggelam kalau dicemplungkan ke dalam air.
Hasil penelitian di Melbourne, Australia menunjukkan, secara statistik IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.
Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa karena bayi tidak pernah memiliki faktor X, semisal bahaya.
Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih muda belajar berenang.
Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam karena pada usia tersebut ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. "Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan,"kata dr Karel Staa dari RS Pondok Indah.
Mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada tahun 1960-1962 ini mengatakan, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai puddle dog sehingga tak tenggelam.
"Bisa dikatakan, pada usia dibawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Tapi buka berarti setelah usia tersebut bayi tak bisa berenang lagi,"katanya.
Kendati refleksnya sudah menghilang, bayi tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisasi  atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, bayi merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang.
Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air. Dibandingkan dengan bermain di lantai, kata Karel, berenang lebih banyak menggerakkan otot. Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi terbiasa berjalan denga alat itu.
"Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena otot-otot tertentu saja yang bekerja,"ujar Karel.

HARUS AMAN
Hal penting yang harus diperhatikan, ketika berenang adalah bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orangtua harus mendampinginya.
"Jika orangtua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayipun bisa merasakan ada respons dari orangtua,"kata Karel.
Disamping orangtua mendampingi,juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antarmanusia.
Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orangtua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus-menerus dengan anak? Kan, enggak. "Nah berengan lain. Mereka sama-sama masuk ke dalam air, sama-sama berenang sehingga  rasa enjoy-nya lebih,"ujarnya.
Karena itulah, kata Karel, kedua orangtua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air. Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar